Indramayu, 5 November 2025 – Mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI Al-AZIS) kembali mendalami proyek Politeknik Tanah AIR melalui kegiatan pengenalan khusus pada Selasa, 4 November 2025, pukul 14.30 –17.00 WIB. Acara ini melanjutkan rangkaian sosialisasi yang dimulai sejak 21 Oktober dan akan berakhir pada 8 November 2025.
![]() |
| Civitas IAI Al-Zaytun mengikuti pengenalan lanjutan area pembangunan Politeknik Tanah AIR, Selasa (4/11/2025). |
Ahmad Irfan, Tim Pendiri Divisi
Pemasaran dan Kemahasiswaan Politeknik Tanah AIR, menjelaskan bahwa kegiatan
ini bukan sekadar keliling area, melainkan pendalaman visi dan misi politeknik
yang telah resmi dimulai sejak peletakan tiang pancang pertama pada 28 Oktober
2025. Acara peletakan itu sendiri dihadiri penuh oleh seluruh civitas Al-Zaytun,
Kapolri, Kapolsek setempat, Bupati Indramayu Lucky Hakim, lurah, serta pejabat
daerah lainnya.
“Ini bukan ‘tawaf’. Kita kenalkan
dasarnya dulu: hakikat pendirian Politeknik Tanah AIR. Harus ada ontologi,
epistemologi, dan aksiologi mengapa dibangun, bagaimana cara membangunnya,
dan untuk apa dibangun,” kata Irfan usai kegiatan.
Sosialisasi bergiliran ini
menjangkau semua tingkatan sivitas Al-Zaytun dari PAUD hingga PKBM agar
setiap elemen kampus turut merasakan kepemilikan atas proyek strategis
tersebut.
Sejak peletakan tiang pancang pertama pada 28 Oktober 2025, pembangunan terus berlanjut. Saat ini, tim proyek tengah menyelesaikan persiapan jalur masuk khusus di sisi timur agar kendaraan pengangkut material dapat beroperasi lancar. Langkah berikutnya adalah penyelesaian patok-patok dasar, lalu pembangunan area pendidikan utama berupa gedung perkuliahan.
Target realistis disampaikan:
dalam 2 hingga 3 tahun, gedung perkuliahan diharapkan sudah berdiri. Jika
pembangunan asrama tertunda, perkuliahan tetap dapat dimulai dengan
memanfaatkan gedung-gedung existing di kawasan Al-Zaytun.
“Perizinan lembaga dan
pembangunan sudah lengkap. Izin operasional perkuliahan akan diajukan seiring
progres konstruksi,” tambah Irfan.
Di akhir sesi, Irfan menyampaikan pesan penegasan kepada seluruh civitas:
“Ayo kita secara sadar bersama-sama membangun. Kita satu, yaitu Al-Zaytun untuk bangsa Indonesia. Membangun manusia jauh lebih sulit daripada sekadar membangun gedung. Boleh berbeda pendapat itu hak asasi tapi jangan berbeda keyakinan bahwa Al-Zaytun adalah salah satu solusi pendidikan Indonesia.”![]() |
| Wawancara bersama Ahmad Irfan yang menyampaikan pesan penutup kepada civitas IAI Al-Zaytun, 4 November 2025. |
wartawan:Hasna, Risa
Editor : Mumu


0 Komentar