Peringatan Hari Toleransi Internasional: Melestarikan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju Indonesia Raya Abadi.

 

Foto 1, Suasana acara berlangsung
(Hasna,wiwit/Jurnalistik)

Ma'had Al Zaytun, Indramayu – Pada 16 November 2024, Yayasan Pesantren Indonesia menggelar acara Peringatan Hari Toleransi Internasional bertempat di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Ma'had Al Zaytun, Indramayu. Acara yang berlangsung dari pukul 08.30 WIB hingga 10.00 WIB ini dihadiri oleh santri dari MI, MTs, MA, SMK, Mahasiswa Institut Agama Islam Al-Zaytun, Koordinator daerah, anggota KODEKO, Tamu penting, dan lainnya. Acara ini penting karena tidak hanya memperingati Hari Toleransi Internasional, tetapi juga menjadi ajang peluncuran perpustakaan digital Al Zaytun berbasis web.

Suasana acara berlangsung tertib dan lancar, dengan kegiatan yang mengusung tema Melestarikan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju Indonesia Raya Abadi. Para peserta tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang mengedepankan pentingnya budaya damai dalam menjaga persatuan bangsa.

Foto 2, penyambutan para tamu oleh Paskibra 2024
(Hasna,wiwit/Jurnalistik)

Kedatangan para tamu dan peserta ke Masjid Rahmatan Lil Alamin di sambut oleh Paskibra Angkatan 25 (kelas 10). Acara dibuka oleh MC pukul 08.30 WIB dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Yayasan Pesantren Indonesia, yaitu Datuk Sir Imam Prawoto KRSS, S.E., M.B.A., C.R.B.C

Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.Sc., Ph.D. (BRIN) memberikan orasi ilmiah yang mengangkat tema toleransi internasional dan Indonesia. Dalam orasinya, ia menjelaskan pentingnya toleransi dalam kehidupan berbangsa, terlebih dalam kondisi dunia yang tengah menghadapi banyak konflik antar budaya dan negara.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Inisiator Penyusunan Ensiklopedia Toleransi dan Perdamaian, Dr. Haryadi Baskoro, yang menyampaikan pentingnya dokumentasi dan pengetahuan tentang toleransi untuk generasi mendatang.

Acara berlanjut dengan penyerahan hibah dan peluncuran perpustakaan digital Al Zaytun oleh Bapak Jozep Ediyanto, S.E., yang diharapkan dapat mempermudah santri dalam mengakses sumber belajar tanpa harus bergantung pada buku fisik.

Salah satu momen yang tak terlupakan adalah penyusunan ensiklopedia toleransi dan perdamaian, yang kemudian diikuti dengan penandatanganan prasasti toleransi oleh Syeikh Al Zaytun. Acara ditutup dengan doa bersama pada pukul 10.00 WIB. Setelahnya, para tamu penting diundang untuk melanjutkan kegiatan ke Pelabuhan Samudera Biru di Singgalang.

Foto 3, pengantaran para tamu menuju transportasi
(Hasna,wiwit/Jurnalistik)

Momen orasi dari Prof. Ahmad Najib Burhani tentang toleransi internasional dan Indonesia sangat mengena, terutama saat ia membahas pentingnya sikap toleransi dalam menyikapi perbedaan budaya dan agama di dunia yang semakin kompleks. Selain itu, peluncuran perpustakaan digital Al Zaytun juga menjadi sorotan, memberikan harapan baru bagi santri dalam mengakses informasi secara digital.

"Kesan yang saya dapatkan sangat mendalam. Perbedaan-perbedaan menjadi indah ketika dibingkai dengan toleransi dan perdamaian. Semoga Indonesia bisa terus menjaga sikap toleransi agar tetap menjadi bangsa yang besar." Ucap Ustadz Ali Aminulloh, S.Ag., M.Pd.I., M.E. selaku Dosen Institut Agama Islam Al-Zaytun

Prof. Ahmad Najib juga menyatakan bahwa, “Toleransi adalah hal yang sangat penting, apalagi di negara seperti Indonesia yang kaya akan keragaman. Toleransi bukan hanya sebatas slogan, tapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata.”

"Acara ini sangat spesial karena sesuai dengan motto Ma'had Al Zaytun tentang pusat pendidikan toleransi dan perdamaian. Perpustakaan digitalnya juga sangat membantu santri untuk mengakses materi belajar." Ucap Ridho Khoirul Mukmin, Paskibra 2024 Santri kelas 11.

Lalu ada kak Rizky Habibie, Mahasiswa IAI Al-Aziz berbicara tentang pentingnya toleransi yang perlu diterapkan di Indonesia, "Toleransi di Indonesia sangat diperlukan, apalagi di tengah banyaknya konflik yang terjadi." Ucap nya.

Dendi Komarudin selaku Wali santri berharap agar acara serupa bisa terus dilanjutkan dan lebih banyak keluarga santri yang terlibat.

Secara keseluruhan, acara Peringatan Hari Toleransi Internasional berjalan sukses dan memberikan banyak manfaat, baik dari segi pemahaman toleransi maupun peluncuran teknologi pendidikan untuk mempermudah akses informasi bagi santri. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus dilanjutkan sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia yang damai, toleran, dan sejahtera.

Foto 4, wawancara santri Paskibra 2024
(Hasna,wiwit/Jurnalistik)

- Penulis : (Wiwit dan hasna) 

- Editor : (Muharik dan Umar)


0 Komentar