Foto 1, Suasana acara berlangsung (Hasna,wiwit/Jurnalistik) |
Suasana acara berlangsung tertib dan lancar, dengan kegiatan
yang mengusung tema Melestarikan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju
Indonesia Raya Abadi. Para peserta tampak antusias mengikuti rangkaian acara
yang mengedepankan pentingnya budaya damai dalam menjaga persatuan bangsa.
Foto 2, penyambutan para tamu oleh Paskibra 2024 (Hasna,wiwit/Jurnalistik) |
Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.Sc., Ph.D. (BRIN)
memberikan orasi ilmiah yang mengangkat tema toleransi internasional dan
Indonesia. Dalam orasinya, ia menjelaskan pentingnya toleransi dalam kehidupan
berbangsa, terlebih dalam kondisi dunia yang tengah menghadapi banyak konflik
antar budaya dan negara.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Inisiator
Penyusunan Ensiklopedia Toleransi dan Perdamaian, Dr. Haryadi Baskoro, yang
menyampaikan pentingnya dokumentasi dan pengetahuan tentang toleransi untuk
generasi mendatang.
Acara berlanjut dengan penyerahan hibah dan peluncuran
perpustakaan digital Al Zaytun oleh Bapak Jozep Ediyanto, S.E., yang diharapkan
dapat mempermudah santri dalam mengakses sumber belajar tanpa harus bergantung
pada buku fisik.
Salah satu momen yang tak terlupakan adalah penyusunan
ensiklopedia toleransi dan perdamaian, yang kemudian diikuti dengan
penandatanganan prasasti toleransi oleh Syeikh Al Zaytun. Acara ditutup dengan
doa bersama pada pukul 10.00 WIB. Setelahnya, para tamu penting diundang untuk
melanjutkan kegiatan ke Pelabuhan Samudera Biru di Singgalang.
Foto 3, pengantaran para tamu menuju transportasi (Hasna,wiwit/Jurnalistik) |
Momen orasi dari Prof. Ahmad Najib Burhani tentang toleransi internasional
dan Indonesia sangat mengena, terutama saat ia membahas pentingnya sikap
toleransi dalam menyikapi perbedaan budaya dan agama di dunia yang semakin
kompleks. Selain itu, peluncuran perpustakaan digital Al Zaytun juga menjadi
sorotan, memberikan harapan baru bagi santri dalam mengakses informasi secara
digital.
"Kesan yang saya dapatkan sangat mendalam.
Perbedaan-perbedaan menjadi indah ketika dibingkai dengan toleransi dan
perdamaian. Semoga Indonesia bisa terus menjaga sikap toleransi agar tetap
menjadi bangsa yang besar." Ucap Ustadz Ali Aminulloh, S.Ag., M.Pd.I.,
M.E. selaku Dosen Institut Agama Islam Al-Zaytun
Prof. Ahmad Najib juga menyatakan bahwa, “Toleransi adalah
hal yang sangat penting, apalagi di negara seperti Indonesia yang kaya akan
keragaman. Toleransi bukan hanya sebatas slogan, tapi harus diwujudkan dalam
tindakan nyata.”
"Acara ini sangat spesial karena sesuai dengan motto
Ma'had Al Zaytun tentang pusat pendidikan toleransi dan perdamaian.
Perpustakaan digitalnya juga sangat membantu santri untuk mengakses materi
belajar." Ucap Ridho Khoirul Mukmin, Paskibra 2024 Santri kelas 11.
Lalu ada kak Rizky Habibie, Mahasiswa IAI Al-Aziz berbicara
tentang pentingnya toleransi yang perlu diterapkan di Indonesia,
"Toleransi di Indonesia sangat diperlukan, apalagi di tengah banyaknya
konflik yang terjadi." Ucap nya.
Dendi Komarudin selaku Wali santri berharap agar acara serupa
bisa terus dilanjutkan dan lebih banyak keluarga santri yang terlibat.
Secara keseluruhan, acara Peringatan Hari Toleransi
Internasional berjalan sukses dan memberikan banyak manfaat, baik dari segi
pemahaman toleransi maupun peluncuran teknologi pendidikan untuk mempermudah
akses informasi bagi santri. Diharapkan, kegiatan ini dapat terus dilanjutkan
sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia yang damai, toleran, dan
sejahtera.
Foto 4, wawancara santri Paskibra 2024 (Hasna,wiwit/Jurnalistik) |
- Penulis : (Wiwit dan hasna)
- Editor : (Muharik dan Umar)
0 Komentar