Guru Hebat, Indonesia Kuat : Kunci Kemajuan Bangsa Ada di Tangan Pendidik

Foto 1, suasana acara berlangsung
(Khalisya & Hasna/Jurnalis)
Indramayu, 25 November 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Guru, Ma'had Al-Zaytun menyelenggarakan acara bertema Guru Hebat, Indonesia Kuat. Acara ini berlangsung di Masjid Rahmatan’lil Alamin, Ma'had Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, dari pukul 08.30 hingga 11.00.

Dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari panitia Organisasi Pelajar Ma'had Al-Zaytun (OPMAZ), Mahasiswa IAI AL-AZIS, Guru, Dosen, hingga peserta dari santri MI, MTs, MA, dan SMK. Tamu undangan juga mencakup Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan tokoh-tokoh penting, termasuk pembicara utama yaitu Prof. Dr. Connie Rhakundini Bakrie, M.Si., Duta Sains dan Pendidikan Saint Petersburg University, Rusia.

Foto 2, Dr. Connie Rhakundini Bakrie, Syaykh Al Zaytun, Umi (istri Syaykh)
(Khalisya & Hasna / Jurnalis)

Acara dimulai pukul 08.30 WIB dengan pembukaan yang penuh antusias, diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya Presiden Santri Muhammad Azis Al-qudus memberikan sambutan pembuka, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru atas dedikasi mereka. Dalam momen ini, ia juga menyerahkan buket bunga secara simbolis kepada Syaykh Al-Zaytun, Umi (istri Syaykh), Dr. Connie Rhakundini Bakrie, dan Datuk Sir Imam Prawoto. Buket bunga yang diterima oleh Syekh diberikan kepada Majelis Guru Al-Zaytun sebagai simbol penghormatan.

Ketua YPI (Yayasan Pesantren Indonesia) yaitu  Datuk Sir Imam Prawoto, K.R.R.S., S.E., M.B.A., C.R.B.C., dalam sambutannya menegaskan bahwa guru dan dosen bukan hanya pengajar, tetapi juga pendidik yang membimbing generasi muda untuk mewujudkan visi misi pendidikan bangsa.

Foto 3, Prof. Dr. Connie Rhakundini Bakrie, M.Si.,
(Khalisya & Hasna / Jurnalis)

Puncak acara diisi dengan kuliah umum dari Prof. Dr. Connie Rhakundini Bakrie, M.Si., seorang duta sains dan pendidikan dari Saint Petersburg University, Rusia. Ia membahas pentingnya kekuatan maritim dalam membangun bangsa, seraya memberikan apresiasi terhadap visi Ma’had Al-Zaytun yang menanamkan pendidikan berbasis maritim.

“Kekuatan sebuah bangsa tidak hanya terletak pada tentara atau kekayaannya, melainkan pada pikiran dan hati rakyatnya. Gurulah yang membentuk pikiran-pikiran itu, membimbing generasi muda menjadi warga negara yang bertanggung jawab, dan membangun masa depan yang cerah,” Ucap Dr. Connie dengan penuh semangat dalam pidatonya.

Beliau juga menekankan bahwa guru adalah sosok penting yang menanamkan nilai-nilai kebaikan di setiap ruang kelas. Pendidikan di Ma’had Al-Zaytun dipuji karena mengintegrasikan pelajaran akademik dengan keterampilan hidup, kesejahteraan emosional, dan visi maritim yang berkelanjutan.

Acara berlangsung meriah dengan antusias yang tinggi dari peserta. Dosen dari Universitas Kristen Indonesia juga turut memeriahkan acara dengan penampilan musik, penuh semangat terasa di seluruh penjuru masjid menambah semarak suasana.

Dalam wawancara dengan salah satu guru yaitu Eulisaroh yang telah mengajar selama 23 tahun, ia mengatakan “Bangsa ini sangat tergantung pada pendidikan. Jika guru bermutu, maka bangsa pun akan bermutu. Harapan kami, para santri dapat lebih sadar akan takhsis yang harus dicapai demi mewujudkan visi misi Al-Zaytun.”

Sementara itu, Sofia Arafah Alhayat, santri kelas 11 IPA C, mengungkapkan rasa terima kasih kepada para guru atas bimbingan mereka. Ia terinspirasi untuk belajar lebih giat demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. “Guru hebat bukan yang selalu memberi materi atau tugas banyak, tetapi yang paling berkesan di hati dan mendukung muridnya dari manapun,” ujarnya.

Sofia Maqom sebagai mahasiswa IAI Al-AZIS tak mau kalah ia menyampaikan kesannya terhadap acara tersebut. Ia mengapresiasi pesan yang disampaikan oleh Dr. Connie. Ia mengatakan bahwa “Yang paling berkesan adalah kutipan Dr. Connie bahwa kekuatan sebuah bangsa tidak hanya terletak pada tentara atau kekayaannya, melainkan pada pikiran dan hati rakyatnya. Gurulah yang membentuk pikiran-pikiran itu, membimbing generasi muda menjadi warga negara yang bertanggung jawab, dan membangun masa depan yang cerah,”

Di penghujung acara, Syaykh Al-Zaytun memimpin doa yang mendalam untuk pendidikan di Ma’had Al-Zaytun dan Indonesia secara keseluruhan. Beliau memohon agar pendidikan menjadi jalan untuk membangun generasi yang cerdas, bermartabat, dan mampu membawa bangsa menuju masa depan yang lebih baik. Doa tersebut menjadi momen haru sekaligus refleksi bagi seluruh peserta tentang pentingnya peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Acara Hari Guru ini tidak hanya menjadi ajang peringatan, tetapi juga refleksi terhadap pentingnya peran guru sebagai pembangun bangsa. Dengan semangat “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, para peserta pulang membawa inspirasi untuk terus menghargai jasa para pendidik dalam membentuk masa depan Indonesia.

Foto 4, tamu acara UKI (Universitas Kristen Indonesia)


(Wiwit)

Editor: Umar

0 Komentar