Hari Raya Idul Adha merupakan momen penting bagi umat Islam untuk merenungkan makna pengorbanan dan keikhlasan. Di Ma’had Al-Zaytun, Indramayu, perayaan ini tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga sarana pendidikan karakter dan pengabdian sosial. Setiap tahun, Ma’had Al-Zaytun melaksanakan ibadah qurban dengan skala besar dan terorganisir. Sebagai contoh, Pada tahun Qurban 1446 M, Ma’had Al-Zaytun membagikan sekitar 2.000 paket beras kepada mustahik, yang telah dipersiapkan dan dimuat ke dalam truk oleh 30 santri pada malam sebelum penyembelihan. Untuk daging qurban, setiap paket seberat 1,8–2 kg, dikemas dengan rapi menggunakan daun jati dan plastik, lalu disusun ke dalam karung berisi 50 bungkus per karung, dan diklasifikasikan berdasarkan lokasi distribusi sebelum dimuat ke truk oleh para pelajar begitu pula Mahasiswa IAI Al-Zaytun aktif terlibat dalam seluruh proses pelaksanaan qurban, mulai dari persiapan, penyembelihan, hingga distribusi. Keterlibatan ini memberikan mereka pengalaman praktis dalam manajemen kegiatan keagamaan dan sosial, serta memperkuat nilai-nilai kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam khutbah Idul Adha 1444 H, Syeikh Al-Zaytun, Prof. Dr. A.S. Panji Gumilang, menyampaikan bahwa Idul Adha adalah momentum untuk meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Alah SWT. Beliau menekankan pentingnya memahami esensi pengorbanan sebagai bentuk ketaatan dan kepedulian sosial. ( opmaz.al-zaytun.sch.id)
Kegiatan qurban di Ma’had Al-Zaytun tidak hanya memenuhi kewajiban ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pendidikan karakter bagi mahasiswa dan santri. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ini, mereka belajar tentang pentingnya kerja sama, tanggung jawab, dan empati terhadap sesama. Distribusi daging qurban yang melibatkan mahasiswa juga memperkuat hubungan antara pesantren dan masyarakat sekitar, serta meningkatkan kepercayaan dan dukungan dari komunitas lokal.
0 Komentar