Gambar 1, Poster webinar
Indramayu - Sabtu, 29 Juli 2023 HIMMAPRO KPI IAI AL-AZIS menyelenggarakan webinar dengan tema “Peningkatan Kualitas PKM Mahasiswa KPI Melalui Luaran Kegitan Berbentuk Publikasi Ilmiah” yang bertujuan untuk memberikan materi yang bisa dijadikan sebagai pengetahuan tentang persiapan dan kegiatan pkm bagi mahasiswa KPI sekaligus pesan dan arahan Kaprodi kepada mahasiswa dalam mempersiapkan kegiatan PKM yang nantinya akan dilaksanakan, terutama untuk para mahasiswa KPI angkatan 2020 dan 2021. Webinar dilaksanakan pada pukul 19.30-21:00 WIB melalui Google Meeting, diikuti oleh mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 adapun sebagian alumni Prodi KPI tahun 2018 turut hadir di dalam acara webinar.
Dengan dipandu oleh Azzahra Dzulfa Fadilah selaku moderator kegiatan webinar dimulakan dengan membaca basmalah, kemudian dilanjutkan sambutan dan laporan oleh ketua panitia yaitu Nida Khapidatul Rahmaniah. Setelah sambutan dari ketua pelaksana kegiatan, atur acara dilanjutkan dengan sambutan oleh sambutan sekaligus penyampain materi dari kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, yakni ustadz Dr. M. Nur Kholish AR, S.Si, M.T.
Gambar 2, Sambutan Ketua Panitia
Gambar 3, Sambutan dan Penyampaian Materi Kaprodi KPI
Dalam sambutan sekaligus penyampaian materi terkait tema acara ini kaprodi menjelaskan tentang tema webinar ini adalah hal yang mendasar, sebagai mahasiswa yang akan melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai civitas kampus atau adapun sebagai alumni civitas yang khusus diluar kampus, ada hal yang penting sebagai civitas yaitu Tri darma civitas akademika Pendidikan yaitu kegiatan perkuliahan dikelas, Penelitian, dan PKM. Kaprodi juga mengatakan bahwa kekuatan alumni sangat penting dalam memberikan semangat kepada mahasiwa dan pengabdian kepada masyarakat. Kunci PKM yang baik dengan memiliki dampak yang signifikan kepada masyarakat, PKM adalah kegiatan yang sangat tematik dan harus memiliki gagasan diawal untuk menentukan masalah yang akan dicari dan diselesaikan pada masyarakat. Kegiatan PKM adalah aktivitas akademis yang butuh metodologi dengan hal yang paling mendasar yaitu mengidentifikasi masalah. Kemudian KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah sarana menyelusuri dan menemukan masalah di masyarakat. Kaprodi juga menjelaskan terkait kegiatan magang yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk mendapatkan 2 SKS pada kegiatan magang di semester 4. Setiap PKM perlu adanya kegiatan luaran dengan adanya masalah yang disebabkan gap kondisi ideal dengan kondisi saat ini yang belum sesuai pada mayarakat, kemudian kaprodi juga menyebutkan bahwa rumusan masalah disebut juga (fokus penelitian). Kaprodi juga menjelaskan untuk mahasiswa dapat mensinergikan topik-topik penelitian dengan kegiatan PKM yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa agar mengerucut tema pada penelitian di semester 6.
Setelah sambutan dan penyampaian materi oleh kaprodi kemudian dikembalikan kepada moderator acara untuk langsung dilanjutkan pada pembicara selanjutnya yaitu kak Wulan Nuryati S.Sos selaku alumni prodi KPI IAI AL-AZIS angkatan 2018.
Gambar 4, Pembicara kedua kak Wulan Nuryati S.Sos
Pada penyampaiannya kak Wulan mejelaskan tentang KKN mulai dari persiapan,pelaksanaan, dan pasca KKN. Dalam penyampaiannya kak Wulan menjelaskan KKN adalah kuliah kerja nyata yang dilakukan selama satu atau dua bulan disebuah desa atau wilayah setingkat desa, dan pelaksanaan KKN ada hal-hal yang perlu dipersiapkan pertama yaitu menyusun profile dan struktur KKN yang sudah dibentuk ,kedua menetukan lokasi KKN dengan survey agar mengetahui lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan KKN, kemudian membuat surat untuk izin ke KUWU,Camat,Pemda setempat dan izin lainnya yang sekiranya harus ditempuh untuk melaksanakan kegitan KKN tidak lupa dengan surat pengantar dari kampus, adapun untuk melaksanakan KKN juga perlu diadakannya timeline program yang disusun oleh tim KKN dengan merancang jenis program kerja dan menentukan output ilmiah hasil kegiatan KKN, dan untuk kedatangan ke lokasi sebelum terlaksananya KKN perlu datang lebih awal sebelum hari h untuk membersihkan posko tempat menetap selama KKN dan diadakannya rapat untuk mengurus izin dalam melakukan survey dan mengidentifikasi masalah dan hal tersebut tidak dapat dilakukan secara instan karena membutuhkan waktu yang cukup lama, agar kegiatan KKN lebih teratur tim KKN bisa membuat loogbook untuk menulis kegiatan yang terlaksana disetiap harinya dan harus ada dokumentasi kegiatan disetiap harinya.
Gambar 5, screenshoot persiapan KKN
Setelah penyampaian oleh kak Wulan, selanjutnya dikembalikan kepada moderator dan dilanjutkan oleh kak Naufal Nur A’lam S.Sos untuk menyampaikan materi terkait tema webinar.
Gambar 6, Pembicara ketiga kak Naufal Nur A’alam S.Sos
Pada penyampaiannya kak Naufal tentang pentingnya luaran atau output ilmiah melalui sarana KKN atau pengabdian kepada masyarakat berupa buku,e-book,jurnal,artikel jurnal,atau video iklan layanan masyarakat, dan KKN adalah bagian sebagian pengabdian kepada masyarakat sebagai mahasiswa dengan mejalankan tri darma yaitu pendidikan,penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat. Kak Naufal juga menyampaiakan pada pelaksanaan KKN jangan sampai terjadi mis komunikasi, mulai dari izin dan segala aspek tentang kepercayaan masyarakat harus didapatkan. Ketika dilapangan harus melakukan riset atau analisis observasi diawal untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di masyarakat karena dikhawatirkan ketika sudah membuat program kerja tetapi program tersebut tidak relevan dengan pemasaran yang ada di masyarakat yang mengharuskan adanya survey dan wawancara mendalam menggunakan teknik kualitatif agar mendapatkan data yang berkualitas dan kritis secara mendalam dari masyarakat agar menemukan masalah yang akan jadikan dasar kegiatan KKN untuk penyelesaian masalahnya dalam bentuk program kerja. Dan pentingnya logbook harian yang bisa dijadikan bahan untuk penyususnan output luaran.
Adapun hal yang harus dilakukan pasca pelaksanaan KKN harus menyusun laporan tertulis yang dibuat oleh tim KKN, dan membuat output luaran ilmiah berupa e-book atau video edukasi bahkan bisa membuat jurnal dengan menggunakan referensi yang akurat. Ada tiga jenis output luaran yaitu e-book,video,dan jurnal. Kemudian ada langkah-langkah membuat e-book bisa dengan menyusun kerangka e-book, kemudian menentukan masalah atau pertanyaan yang menjadi rumusan masalah dalam pengangkatan isi buku berdasarkan referensi jurnal ilmiah yang akurat agar bisa dikatakan ilmiah, penyusunan formal dan cover e-book dan mengajukan HaKi ( Hak Kekayaan Intelektual) yang diterbitkan dibahwah naungan kementerian Hukum dan HAM dan ISBN agar legal secara ilmiah dan berISBN kemudian dicetak dan di publish.
Gambar7, Screenshoot Surat pengajuan HaKi
Dan ada satu kata-kata yang diingat oleh kak Naufal yaitu “Program KKN itu bisa saja Berakhir, namun Pengabdian kita kepada Masyarakat itu tidak boleh Berhenti”, maka pastikan ketika KKN disuatu daerah dapat memberikan kesan agar bisa memberikan dampak yang luar biasa.
Setelah
penyampaian materi oleh kak Naufal acara diserahkan kembali ke moderator dan
disempurnakan pada pukul 21.40 WIB.
0 Komentar